haipedia.com – Tanjung Puting National Park, terletak di Kalimantan Tengah, Indonesia, adalah salah satu destinasi ekowisata paling terkenal di dunia, terutama karena perannya sebagai pusat konservasi orangutan. Taman nasional ini mencakup area seluas lebih dari 400.000 hektar, yang terdiri dari hutan hujan tropis, rawa gambut, dan sungai-sungai yang berkelok-kelok, menciptakan ekosistem yang kaya dan beragam.
Keanekaragaman Hayati
Tanjung Puting adalah rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna. Selain orangutan (Pongo pygmaeus), yang menjadi daya tarik utama, taman ini juga dihuni oleh bekantan (Nasalis larvatus), kera endemik dengan hidung unik, serta berbagai spesies lain seperti beruang madu, rusa, dan lebih dari 230 jenis burung. Vegetasinya meliputi hutan bakau, hutan rawa air tawar, dan hutan dipterokarpus, yang mendukung kehidupan satwa liar yang luar biasa.
Konservasi Orangutan
Taman nasional ini menjadi terkenal karena Camp Leakey, sebuah pusat penelitian dan rehabilitasi orangutan yang didirikan pada tahun 1971 oleh Dr. Biruté Galdikas. Camp Leakey memainkan peran penting dalam mempelajari perilaku orangutan di alam liar dan mendukung upaya pelestarian spesies yang terancam punah ini. Pengunjung dapat melihat orangutan yang telah direhabilitasi dan bahkan menyaksikan aktivitas pemberian makan di beberapa lokasi di taman.
Pengalaman Wisata
Wisatawan dapat menjelajahi Tanjung Puting dengan menaiki klotok, perahu kayu tradisional yang melaju perlahan di sepanjang Sungai Sekonyer. Perjalanan ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, mulai dari hutan lebat hingga satwa liar yang muncul di tepi sungai. Selain itu, trekking di hutan memberikan kesempatan untuk merasakan kedekatan dengan alam dan belajar lebih banyak tentang ekosistem unik Kalimantan.
Tantangan dan Upaya Pelestarian
Meskipun memiliki keindahan dan nilai ekologis yang tinggi, Tanjung Puting menghadapi ancaman seperti deforestasi, perambahan lahan, dan pertambangan ilegal. Berbagai organisasi, termasuk Orangutan Foundation International (OFI), bekerja keras untuk melindungi taman ini melalui program konservasi, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan.
Cara Mengunjungi
Untuk mencapai Tanjung Puting, wisatawan biasanya terbang ke Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat, kemudian melanjutkan perjalanan dengan perahu menuju taman nasional. Musim kemarau (Juni hingga September) adalah waktu terbaik untuk berkunjung karena cuaca lebih stabil dan jalur sungai lebih mudah dilalui.
Tanjung Puting bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga simbol penting dari upaya pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Dengan mengunjungi taman ini, wisatawan tidak hanya mendapatkan pengalaman alam yang tak terlupakan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian salah satu harta alam terbesar di Indonesia.