haipedia.com – Sulawesi Tengah bukan hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan kuliner tradisional yang unik, salah satunya adalah Lele Lodi. Hidangan ini berasal dari suku Kaili dan menjadi bagian penting dalam tradisi masyarakat Palu dan sekitarnya. Nama “Lodi” mengacu pada bumbu khas yang digunakan dalam proses memasak, yaitu campuran kelapa parut sangrai, kunyit, serai, bawang merah, dan cabe rawit.
Lele Lodi dimasak dengan cara yang cukup tradisional. Ikan lele segar dibersihkan lalu dimasak bersama bumbu Lodi hingga meresap dan berwarna kuning kecokelatan. Uniknya, penggunaan kelapa sangrai memberikan aroma gurih yang khas dan tekstur lembut namun kaya rasa. Biasanya Lele Lodi disajikan dengan nasi hangat, daun singkong rebus, dan sambal dabu-dabu khas Sulawesi.
Secara gizi, Lele Lodi mengandung protein tinggi dari ikan, lemak sehat dari kelapa, dan antioksidan dari rempah-rempah seperti kunyit dan bawang. Hal ini menjadikannya bukan hanya lezat, tetapi juga bergizi. Proses memasak yang sederhana juga menjaga nutrisi tetap utuh, menjadikan hidangan ini cocok bagi pecinta makanan tradisional yang sehat.
Sayangnya, Lele Lodi masih belum banyak dikenal di luar Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, wisatawan yang berkunjung ke Palu dan daerah sekitarnya sangat disarankan untuk mencicipi sajian otentik ini. Selain menikmati cita rasa lokal, kita juga ikut melestarikan kekayaan kuliner Indonesia yang semakin langka.
Lele Lodi adalah contoh sempurna bagaimana masakan daerah bisa menyatu antara rasa, budaya, dan nilai gizi yang seimbang.