haipedia.com – Taman Nasional Danau Sentarum di Kalimantan Barat menyuguhkan ekosistem yang luar biasa: sekitar 132.000 hektare lahan basah musiman yang berubah sesuai musim—dari danau luas saat penghujan menjadi hamparan rawa dan rumput saat kemarau. Sensasi ini berbeda dengan destinasi lainnya, menciptakan pengalaman unik saat menyusuri air di perahu atau berjalan di lahan terbuka, bergantung musim kunjungan.
Dari sisi keahlian konservasi, Danau Sentarum merupakan habitat bagi setidaknya 240 spesies ikan (termasuk arwana merah dan clown loach), 237 spesies burung—including Storm’s stork dan great argus—serta mamalia seperti orangutan dan bekantan. Reptil langka seperti buaya muara dan false gharial juga ditemukan di sana. Keanekaragaman ini menjadikan taman nasional ini sangat penting dalam jaringan konservasi global.
Keberadaan masyarakat adat, termasuk Dayak Iban dan Melayu, yang tinggal dalam harmoni dengan alam menambah nilai historis dan budaya UNESCO, menjadikan kawasan ini tidak hanya ruang konservasi tetapi juga pusat pelestarian tradisi seperti rumah betang dan pengayaan lingkungan lokal.
Akses ke lokasi cukup menantang tetapi justru itulah daya tariknya—menuju Danau Sentarum dari Pontianak ke Putussibau, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat dan perahu selama berjam-jam, memberi kesan petualangan sejati bagi pengunjung. Investasi dalam kunjungan ini sebanding dengan pengalaman ekowisata langka yang membaur antara keindahan alam dan kearifan lokal.
Taman Nasional Danau Sentarum bukan sekadar destinasi—melainkan laboratorium hidup bagi pencinta alam, konservasionis, dan wisatawan yang merindukan pengalaman mendalam dengan alam terjal Indonesia.